Apa hal pertama yang terpikirkan oleh Anda saat pertama kali membaca atau mendengar istilah “startup”? Sebagian dari Anda mungkin berpikir bahwa startup adalah perusahaan yang bergerak di bidang teknologi dan digital, seperti perusahaan-perusahaan yang menciptakan game atau aplikasi lainnya.
Ada juga yang menganggap bahwa startup adalah bisnis / wirausaha kecil, seperti toko kelontong, warung makan sederhana, jasa laundry, katering rumahan, dan sejenisnya. Lantas, manakah dari pernyataan ini yang paling benar?
Definisi Startup
Definisi “startup” sebenarnya sangat luas dan beragam. Namun secara umum, startup diartikan sebagai perusahaan muda atau rintisan yang didirikan oleh satu atau lebih pengusaha untuk mengembangkan produk atau layanan yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan pasar.
Kebanyakan bisnis startup dimulai dengan modal awal dari pendiri / anggota tim pendiri. Namun, ada juga startup yang mendapatkan modal awal dari investor, bantuan teman dan keluarga, atau meminjam uang ke bank.
Tantangan pertama bagi sebuah bisnis startup adalah membuktikan validitas konsep yang dimilikinya kepada calon pemberi pinjaman atau investor. Sedangkan salah satu tugas pertama startup adalah mengumpulkan sejumlah besar uang untuk mengembangkan produk lebih lanjut.
Tips untuk Memulai Bisnis Startup
Beberapa tanda bahwa startup mungkin merupakan jenis bisnis yang tepat untuk Anda adalah:
- Anda suka bekerja keras.
- Produk atau jasa Anda memiliki pasar yang besar.
- Anda memiliki seseorang atau beberapa orang ahli yang bisa memberikan saran, masukan, dan bimbingan untuk menjalankan bisnis startup.
- Anda adalah seseorang yang suka berinovasi atau mencari ide-ide baru.
Bagi Anda yang merasa bahwa startup adalah pilihan bisnis yang tepat, inilah sejumlah tips berguna yang bisa Anda terapkan:
1. Mulailah dengan Rencana yang Solid
Salah satu hal pertama yang harus Anda lakukan sebagai pemilik bisnis startupadalah mengembangkan rencana bisnis yang solid. Mulailah dengan rencana bisnis sederhana dan kembangkan sesuai kebutuhan.
Mungkin, menulis rencana bisnis untuk pertama kali menjadi hal yang sulit untuk Anda, tapi yang perlu Anda lakukan sebenarnya hanyalah menuliskan apa yang ada di kepala Anda (yang harus mencakup ambisi jangka pendek dan jangka panjang Anda).
Bagian jangka pendek dari rencana bisnis Anda harus mencakup perincian tentang apa yang akan Anda lakukan dan bagaimana Anda akan melakukannya. Sedangkan rencana jangka panjang harus fleksibel tapi juga menargetkannya seakurat mungkin.
Seiring waktu, tambahkan perkiraan yang lebih akurat, biaya aktual, buat misi, ringkasan perusahaan, dan elemen lain yang biasa terlihat dalam dokumen rencana bisnis ke dalam rencana bisnis Anda.
2. Fokus pada Sesuatu yang Anda Sukai
Poin ini mungkin adalah yang paling pasaran, tapi juga paling berguna ketika Anda bingung harus memutuskan jenis bisnis apa. Memilih bidang atau hal yang paling Anda suka untuk dijadikan bisnis bukan berarti bisnis tersebut akan bertahan selamanya alias tidak akan pernah gulung tikar.
Namun ketika Anda memilih sesuatu yang paling Anda suka sebagai bisnis, besar kemungkinan Anda tidak akan cepat bosan menjalankan bisnis tersebut, karena akan ada banyak bagian yang menarik bagi Anda dan Anda dapat menggunakan beberapa pengetahuan serta keterampilan yang sudah Anda miliki.
Fokus pada minat Anda sejak dini dan pasangkan dengan rencana bisnis yang solid untuk memberi diri Anda peluang terbaik untuk membentuk perusahaan yang bertahan lama dan populer.
3. Bangun Jaringan/Relasi Sesegera Mungkin
Bisnis adalah tentang koneksi yang Anda miliki, karena jaringan Anda akan mendorong perusahaan Anda ke level berikutnya. Namun jaringan yang dimaksud di sini bukan hanya klien atau partner bisnis Anda, melainkan juga pelanggan Anda.
Saat ini, sekitar 88% calon pembeli akan membaca review pelanggan lain secara online seperti mereka mempercayai rekomendasi dari keluarga dan teman. Karena itu, Anda harus bisa membangun kepercayaan dan menyediakan layanan pelanggan yang memuaskan.
4. Cari Tahu Kelebihan dan Kelemahan Anda
Setiap pemilik bisnis tentunya memiliki keterampilan, kemampuan, pengetahuan, dan pengalaman berbeda yang dapat membantu membangun dan menjalankan bisnis. Namun, tidak ada satupun pemilik bisnis yang mahir dalam segala hal dan begitu ahli dalam setiap proses yang terkait bisnis.
Pastinya, ada satu atau beberapa kelemahan / kekurangan yang Anda miliki. Meskipun Anda harus memainkan banyak peran berbeda saat merintis bisnis, tapi jangan terlalu membebani diri Anda dengan banyak tugas yang sangat rumit apalagi tanpa pengalaman.
Karena itu, fokuskan perhatian Anda pada tugas-tugas yang paling sesuai dengan kemampuan atau keterampilan Anda, dan ‘lemparlah’ tugas lain yang kurang Anda pahami kepada orang yang lebih ahli.
5. Pahami Target Pelanggan dan Pasar yang Ada
Mungkin saja Anda sudah membuat rencana bisnis yang sangat baik dan memilih jenis bisnis yang paling tepat, namun saat Anda menerapkannya di area yang salah, maka bisnis tersebut tidak akan berjalan.
Itulah mengapa Anda harus memahami area di mana Anda ingin memulai bisnis serta siapa saja target pelanggan Anda.
Selain itu, Anda juga harus menilai pasar untuk produk atau layanan Anda, mencari keberadaan pesaing potensial Anda, dan melakukan penilaian tentang bagaimana bisnis Anda secara hipotesis akan berkinerja dan bergerak ke arah yang benar.
Salah satu trik terbaik untuk melihat pesaing adalah dengan mengunjungi toko mereka, melihat situs web dan materi pemasaran mereka, serta membaca review dari pelanggan-pelanggannya.
6. Pilih Orang-Orang yang Tepat
Menjalankan bisnis itu sulit, karena itu Anda harus memiliki orang-orang yang tepat di sekitar Anda. Mentor dan mitra strategis akan menjadi orang terpenting selama fase pertumbuhan awal bisnis.
Tim yang tepat akan membantu Anda mencapai lebih dari yang dapat Anda lakukan sendiri. Sedangkan teman dan keluarga adalah orang-orang yang akan memberikan support tidak peduli bisnis Anda sedang berada di titik mana.
7. Ikuti Tren
Agar bisa sukses, Anda harus mampu berputar dan mengikuti tren terbaru. Pastikan Anda mempelajari pesaing Anda dan tren utama dalam industri Anda.
Maksud dari mengikuti tren di sini bukan berarti Anda harus ‘bereaksi’ terhadap setiap perubahan, tapi saat Anda menemukan perubahan yang tepat, cobalah peluang ini agar bisnis Anda lebih berkembang.
8. Seimbang antara Pekerjaan dan Kehidupan Pribadi
Tips terakhir dan paling penting jika ingin bisnis Anda berumur panjang adalah jalankan bisnis secara seimbang. Tetap lakukan hobi, habiskan waktu bersama teman dan keluarga, serta jaga jam istirahat Anda untuk membuat Anda tetap merasa segar dan menghindari kelelahan / stres akibat menjalankan bisnis.
Karena jika yang Anda lakukan adalah sebaliknya, yaitu terlalu banyak bekerja, maka Anda akan mengalami kelelahan yang berlebih, tingkat stress lebih tinggi, dan otak tidak bisa berpikir dengan jernih.
Kata “startup” lebih dari sekedar perusahaan yang baru berdiri. Istilah ini juga dikaitkan dengan bisnis yang berorientasi pada teknologi dan memiliki potensi pertumbuhan yang tinggi dari bisnis kecil tradisional. Jika tertarik mencoba, gunakan 8 tips di atas untuk meningkatkan peluang keberhasilan.